Ajalmu Mengintipmu di Belakangmu

Kawan, wahai kawan, seribu kali kawan

Kita hidup hanyalah sebentar

Kita tahu hidup bagaikan di terminal

Tanpa kita sadari, cahaya usia smakin redup

Ukuran tubuh semakin menyusut

Maka, janganlah merasa paling imut

Lalu, sejauh mana kita berkelana

Sebesar apa kita berdoa

Sekecil apa kita menyembahnya

Ingat kawan! Ingat! Izrail semakin dekat!

Apa yang akan kita perbuat itulah nasehat

Lantas apa jawaban kawan-kawan kita

“Kami masih muda, jiwa kebebasan masih membara”

Itulah jawaban penghina untuk sang kuasa

Bagaimana jika setlah ini kalian tergeletak!

Dan bagaimana jika setelah ini saya yang tergeletak!

Tentu hati kalian akan retak..

Selamat tinggal kawan, itulah perpisahan

Alhamdulillah Kawan..

Ternyata tuhan masih memberi kita kesempatan

Kawan, masih terbuka lebar pintu taubat

Manfaatkanlah dan jangan sampai telat

Sebelum tanah semakin merapat

 Ingat kawan…

Mulutmu adalah harimaumu

Yang kapan saja bisa menerkammu

Maka jagalah ucapan dan perilakumu

Karena..

Ajalmu sedang mengintip di belakangmu

 

Faiz Ali Rosyadi

The following two tabs change content below.
osis@smarifaiyah.sch.id'

osis

osis@smarifaiyah.sch.id'

Latest posts by osis (see all)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


*

Loading Facebook Comments ...