Ajalmu Mengintipmu di Belakangmu
Kawan, wahai kawan, seribu kali kawan
Kita hidup hanyalah sebentar
Kita tahu hidup bagaikan di terminal
Tanpa kita sadari, cahaya usia smakin redup
Ukuran tubuh semakin menyusut
Maka, janganlah merasa paling imut
Lalu, sejauh mana kita berkelana
Sebesar apa kita berdoa
Sekecil apa kita menyembahnya
Ingat kawan! Ingat! Izrail semakin dekat!
Apa yang akan kita perbuat itulah nasehat
Lantas apa jawaban kawan-kawan kita
“Kami masih muda, jiwa kebebasan masih membara”
Itulah jawaban penghina untuk sang kuasa
Bagaimana jika setlah ini kalian tergeletak!
Dan bagaimana jika setelah ini saya yang tergeletak!
Tentu hati kalian akan retak..
Selamat tinggal kawan, itulah perpisahan
Alhamdulillah Kawan..
Ternyata tuhan masih memberi kita kesempatan
Kawan, masih terbuka lebar pintu taubat
Manfaatkanlah dan jangan sampai telat
Sebelum tanah semakin merapat
Ingat kawan…
Mulutmu adalah harimaumu
Yang kapan saja bisa menerkammu
Maka jagalah ucapan dan perilakumu
Karena..
Ajalmu sedang mengintip di belakangmu
Faiz Ali Rosyadi
osis
Latest posts by osis (see all)
- Pendidikan - 21 June 2014
- Ungkapan Sang Kalbu - 21 June 2014
- RACUN TIKUS - 21 June 2014
- RASA YANG BEGITU DALAM - 21 June 2014
- Mutiara suci - 21 June 2014