AKU DAN KETAKUTAN
Di pertegahan malam aku terjaga dari tidurku
Dari mimpi buruk yang mencoba menghantuiku
Kegelapan malam yang mencekam
Membuatku benci pada insomnia yang masih menggangguku
Seakan – akan tidak rela jika aku terlelap
Aku mencoba keluar dari naunganku
Dan mendongakkan kepalaku sejenak
Ternyata diluar awan sangat indah
Bulan menyinari malam dengan terang, seakan – akan ia tersenyum
Melihatku yang sedang berdecak kagum menatapnya
Bintang – bintang menyebar dengan indah menambahkan kedamaian yang nyata
Namun, disana terlihat bintang kecil yang berdiri sendiri dengan cahayanya yang pudar..
Kurasa ia minder, ia malu,ia terlalu kecil, terlalu lemah,
Sehingga ia mencoba mengurung diri dri keramaian
Aku menghela nafasnpanjang, dan bergumam
Mungkin aku adalah reinkernasi dari bintang itu
Aku merelakan hal yang sama dengannya
Keminderan, keputus asaan, keterpurukan selalu membuatku takut
Takut dengan kegagalan yang siap menghadapku
Takut dengan insan – insan sempurna yang siap meremehkanku
Menjatuhkan ku dan sehingga ku sulit tuk bangkit kembali
Ya… rasa takut itulah yang selama ini singgah di pikiranku
Waktu terus melangkah
Suara dentuman jarum jam seakan mengoyak – oyak hatiku
Sehingga ku menjadi ngeri mendengarnya
Masa depan menyapaku
Aku hanya tersenyum pahit
Hatiku berbicara ‘bangkitlah !! percayalah !!’
Ya… ia benar, aku harus bangkit dari semua ini
Sampai kapan aku akan terpuruk dari semua ini ?
Itu hanya pertanyaan yang tabu
Qanita I Nafi’ah
osis
Latest posts by osis (see all)
- Pendidikan - 21 June 2014
- Ungkapan Sang Kalbu - 21 June 2014
- RACUN TIKUS - 21 June 2014
- RASA YANG BEGITU DALAM - 21 June 2014
- Mutiara suci - 21 June 2014